Minggu, 24 November 2019

Revisi RTRW Jawa Barat Sisipkan Tol Dalam Kota Terusan Soroja

"Koreksi RTRW, Jawa Barat Sisipkan Tol Dalam Kota Terusan Soroja , BANDUNG - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menerangkan, perancangan jalan tol dalam kota terusan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) mengarah Pusdai dimasukkan dalam revisi Ide Tata Ruan Wilayah (RTRW) Jawa Barat. “Tinggal dibahas megnenai kesesuaian ruang. Kebetulan Tata Ruang (RTRW) provinsi sedang dalam proses pemkajian,” tuturnya di Bandung, Kamis, 23 Agustus 2018. Baca juga: Luhut Pandjaitan Incar Groundbreaking Jalan Tol Cigatas 2018 Iwa menerangkan, saat ini tengah berjalan pemkajian revisi RTRW Jawa Barat. “Sekarang sedang dalam proses revisi Ide Tata Ruang Wilayah untuk provinsi. Sampai itu bisa saja pendapat agar bisa dimasukkan ke revisi tata ruang yang sedang berjalan,” tuturnya. Iwa menerangkan, ide jalan tol dalam kota itu diperkirakan tersambung dengan ide jalan tol dalam kota Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang akan dibiayai pembangunannya oleh Jepang lewat JICA. “Nanti menyambung dengan BIUTR jadi interkonektivitas sampai masyarakat tidak tertumpuk di kota. Jadi antar wilayah tidak melalui jalan kota. Ini akan kurangi kemacetan,” tuturnya. Menurut Iwa, ide jalan tol BIUTR sendiri masih ketahan dana pembebasan tempat. “Tempo hari pihak pusat sudah siap, hanya masalahnya ada di (pemerintah) provinsi dan kota, terkait dengan kemauan pihak JICA harus ada MOU sharing budget,” tuturnya. JICA meminta kepastian kesetiaan pendanaan pembebasan tempat itu tertuang dalam Naskah Persetujuan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat, serta pemerintah Kota Bandung jadi ketetapan mengucurkan pendanaan untuk konstruksi jalan tol BIUTR. “Sharing budget terkait pembebasan tempat itu kemarin telat karena pemprov Jawa Barat ada kurangnya anggaran untuk (membiayai) pilkada serentak hampir Rp 1,2 triliun,” kata Iwa. Iwa menerangkan, sejumlah besar tempat jalan tol BIUTR walaupun dibikin melayang di atas jalan, masih membutuhkan pembebasan tempat terutamanya di seputaran pintu keluar tol itu. Dia tidak merinci kepentingan tempat itu. “Kalau hitungan Bappeda masih inspirasi kasar itu (kepentingan dana pembebasan tempat) antara PR 500-600 miliar. Itu cukup besar untuk APBD provinsi. Ini akan kita komunikasikan dengan gubernur diambil,” tuturnya. "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar